Tasbih cendana

kayu cendana dianggap sebagai obat alternatif untuk membawa orang lebih dekat kepada tuhan. kayu cendana harus berusia 50 tahun untuk dapat dijadikan tasbih

setigi

kayu setigi adalah kayu paling populer diantara kayu bertuah,sebagian orang menyebut sebagai rajakayu bertuah.sebagian dari keunikan setigi, jika ditempelkanpada bekas dari gigitan hewan berbisa (ular, kal;ajengking,kelabang) dapat menyedot bisanya keluar. kayu setigi yang asli warnanya hitam, dan tenggelam jika dimasukan kedalam air

kayu gaharu

gaharu adalah jenis kayu dengan berbagai jenis dan warna yang khas, memiliki kandungan damar wangi , berasal dari pohon atau bagian pohon penghasil gaharu

secang

kayu secang berkhasiat sebagai obat untuk berbagai macam penyakit, diantaranya, penyakit diare , disentri, tumor, radang selaput, mata dll.

Tasbih kokah

konon pohon tersebut di pilih untuk tongkat nabi musa, perahu nabi nuh, dan nabi muhammad SAW pernah berteduh dibawahnya, sangat berkhasiat untuk terapi jasmani dan rohani

Selasa, 22 Februari 2011

Posted by perusahaan On 20.12 0 komentar

kayu secang


Negara Asal:Indonesia
Harga:IDR4.500.000/mt
Cara Pembayaran:Tunai
Jumlah:60 tons
Kemas & Pengiriman:Plastic PP 50 kg



Tanaman ini menyenangi tempat terbuka sampai ketinggian 1.000 m dpl., seperti di daerah pegunungan yang berbatu tetapi tidak terlalu dingin. Secang tumbuh liar dan kadang ditanam sebagai tanaman pagar atau pembatas kebun. Perdu atau pohon kecil, tinggi 5-10 m, batang dan percabangannya berduri tempel yang bentuknya bengkok dan letaknya tersebar, batang bulat, warnanya hijau kecoklatan. Daun majemuk menyirip ganda, panjang 25-40 cm, jumlah anak daun 10-20 pasang yang letaknya berhadapan. Anak daun tidak bertangkai, bentuknya lonjong, pangkal rompang, ujung bulat, tepi rata dan hampir sejajar, panjang 10-25 mm, lebar 3-11 mm, warnanya hijau. Bunganya bunga majemuk berbentuk malai, keluar dari ujung tangkai dengan panjang 10-40 cm, mahkota bentuk tabung, warnanya kuning. Buahnya buah polong, panjang 8-10 cm, lebar 3-4 cm, ujung seperti paruh berisi 3-4 biji, bila masak warnanya hitam. Biji bulat memanjang, panjang 15-18 mm, lebar 8-1 1 mm, tebal 5-7 mm, warnanya kuning kecoklatan. Panenan kayu dapat dilakukan mulai umur 1-2 tahun. Kayunya bila digodok memberi warna merah gading muda, dapat digunakan untuk pengecatan, memberi warna pada bahan anyaman, kue, minuman atau sebagai tinta. Perbanyakan dengan biji atau stek batang.

Nama Lokal :
Secang (Sunda), kayu secang, soga jawa (Jawa),;

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Diare, disentri, batu darah (TBC), luka dalam, sifilis, darah kotor,; Muntah darah, berak darah, luka berdarah, memar berdarah; Malaria, tetanus, tumor, radang selaput lendir mata.;

Pemanfaatan Tanaman Obat Secang :
BAGIAN YANG DIPAKAI:
Kayu. Kulitnya dibuang, dipotong-potong lalu dikeringkan.


PEMAKAIAN:
Untuk minum: 3-9 g, direbus.
Pemakaian luar: Kayu direbus, airnya untuk mencuci luka, luka berdarah atau dipakai untuk merambang mata yang meradang.

CARA PEMAKAIAN:
1. Pembersih darah:
Kerokan kayu ditambah ketumbar dan daun trawas, rebus.

2. Diare / mencret:
5 g kayu dipotong kecil-kecil lalu direbus dengan 2 gelas air bersih
selama 15 menit. Setelah dingin disaring, dibagi menjadi 2 bagian.
Minum pagi dan sore hari.

3. Batuk darah pada TBC:
1 1/2 jari kayu secang dicuci dan dipotong-potong seperlunya,
rebus dengan 4 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas, Setelah
dingin disaring, minum. Sehari 3 x 3/4 gelas.

4. Radang salaput lendir mata:
2 jari kayu secang dicuci dan dipotong-potong seperlunya, rebus
dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 1/2 gelas. Setelah dingin
disaring, airnya dipakai untuk merambang mata yang sakit.

5. Berak darah:
1 jari kayu secang dicuci dan dipotong-potong seperlunya, rebus
dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 1/2 gelas. Setelah dingin
disaring lalu diminum dengan madu seperlunya. Sehari 2 x 3/4 gelas. 



 
           

Posted by perusahaan On 19.40 0 komentar

Tasbih Kokkah


konon pohon tersebut di pilih untuk tongkat nabi musa, perahu nabi nuh, dan nabi muhammad SAW pernah berteduh dibawahnya, sangat berkhasiat untuk terapi jasmani dan rohani

Kapal Nabi Nuh , tongkat Nabi Musa , Nabi Syuaib , Nabi Sulaiman dan Tasbih Nabi Muhammad SAW adalah di buat dari kayu kuka/fuqah .
# Jenis kuka ada 2 ( dua ) yaitu ; Kuka laut dan kuka darat.
# Kuka terdapat di Iran , Nigeria , Turkhi dan Mesir.
# Menurut pengalaman penulis kuka Nigeria mempunyai lebih banyak khasiat.
# Kuka Nigeria akan berkilat apabila digosok dengan jari dan akan jatuh seperti batu , jika dimasukkan kedalam air akan tenggelam dan tidak akan timbul.

KHASIAT KAYU KUKA/FUQAH :

1 ) Dapat menghalau hantu jembalang sekiranya anak kecil di rasuk iblis digosokkan kebagian dahinya.

2) dapat menghilangkan sakit gigi dengan merendamkan kedalam air dikumur2 kemudian diminum.

3 ) Jika dipakai di badan dengan syarat bersentuhan kebagian kulit , sekiranya digigit atau disengat binatang berbisa seperti ular tedong dan sebagainya , insya allah selamat dan apabila telah tergigit binatang2 tersebut maka letakkan kayu kuka pada tempat yang tergigit hingga hilang segala bisanya.

4 ) Jika dipakai orang akan sayang dan senang kepada kita.

5 ) Sekiranya sakit kepala bisa digosokkan kebagian yang sakit.

6) Apabila sakit tenggorokan seperti ; tongsil , guam , ruam dan lain-lain rendam kedalam air kemudian di minum / hanya dititikkan kedalam mulut.

7 ) Sakit urat / otot kemudian digosokkan hingga sakitnya hilang.

8 ) apabila kita memakai kayu kuka kemudian terkena air panas / percikan minyak panas , insya allah hanya akan kepanasan sekejab saja dan kulit kita tidak akan melepuh.


9 ) apabila kita memakai kayu kuka kemudian ada orang yang ingin mencelakakan kita , insya allah tidak akan terjadi .

10) apabila kayu kuka kita dekatkan kepada ular tedong/ ular sendok , maka ular akan menjauh dan apabila disentuhkan kepada ular ,maka tulang ular tersebut akan patah .

11) apabila anak-anak terkena serangan demam , maka rendamkan kedalam air dan insya allah panas badannya akan turun.

12) Mengobati Berbagai macam-macam penyakit dan masih banyak lagi ,,,,,,,,,,!

Posted by perusahaan On 19.24 0 komentar

Tasbih Secang

Secang atau sepang (Caesalpinia sappan L.) adalah tumbuhan berwujud pohon anggota suku polong-polongan (Fabaceae).
Tumbuhan ini berasal dari Asia Tenggara maritim dan mudah ditemukan di Indonesia. Kulit kayunya dimanfaatkan orang sebagai bahan pengobatan, pewarna, dan minuman penyegar. Hingga abad ke-17 kulit kayunya menjadi bagian dari perdagangan rempah-rempah dari Nusantara ke berbagai tempat di dunia. Ia dikenal dengan berbagai nama, seperti seupeueng (Aceh), sepang (Gayo), sopang (Toba), lacang (Minangkabau), secang (Sunda), secang (Jawa), secang (Madura), sepang (Sasak), supa (Bima), sepel (Timor), hape (Sawu), hong (Alor), sepe (Roti), sema (Manado), dolo (Bare), sapang (Makasar), sepang (Bugis), sepen (Halmahera selatan), savala (Halmahera Utara), sungiang (Ternate), roro (Tidore), sappanwood (Inggris), dan suou (Jepang).
Kerabat dekatnya, kayu brazil (C. echinata), juga dimanfaatkan untuk hal yang sama.

Posted by perusahaan On 19.15 1 komentar

Tasbih Gaharu

Gaharu adalah sejenis kayu yang menghasilkan gubal. Gubal ini jika dibakar mengeluarkan aroma wangi. Jenis pohon penghasil gubal ini, banyak ditemukan di hutan primer India, Burma, Malaysia, Indonesia, dan Filipina, 300-600 meter dari permukaan laut (dpl).

Kayu gaharu mudah rusak sehingga sangat jarang dipakai sebagai bahan bangunan. Kayu ini lebih banyak dimanfaatkan untuk dupa, dan upacara adat dan agama jika telah menghasilkan gubal. Selain itu juga bisa sebagai bahan kosmetik, obat reumatik, obat gosok, tonikum, penyembuh perut kembung, dan seterusnya. Dengan proses penyulingan, kayu ini dapat menghasilkan minyak asiri.

Kayu gaharu termasuk suku Tymelameaceae, marga Aquilaria. Jenisnya antara lain, Aquilaria malaccaensis, Aquilaria agallocha, Aqiliaria microcarpa, Gonystylus spp, dan Aquilaria sinensis. Jenis yang paling digemari pemburu gubal gaharu karena wanginya adalah Aquilaria malaccaensis. Di Papua lebih banyak didomininasi jenis Aquilaria microcarpa kecuali wilayah selatan Papua yakni Merauke, Timika, dan Fakfak lebih banyak jenis Aquilaria malaccaensis.

Semestinya pemburu gaharu sudah melalang buana di seluruh hutan rimba Papua. Tetapi kondisi geografis yang begitu sulit dijangkau, ditambah keamanan tidak stabil membuat pencari gaharu berhati-hati.

Di samping itu, panjangnya mata rantai dan biaya transportasi yang mahal dari perburuan hingga perdagangan antarpulau membuat tidak banyak orang terlibat dalam bisnis ini. Tetapi tidak sedikit yang berani mempertaruhkan dana puluhan bahkan ratusan juta rupiah untuk meraup untung yang bisa dipastikan tidak kecil pula.

Perburuan gaharu jenis Aquilaria malaccaensis dan sejenisnya begitu gencar karena memiliki nilai ekonomis tinggi. Melalui proses alamiah kayu ini dapat menghasilkan gubal yang aromanya harum. Gubal gaharu adalah kayu gaharu yang mengalami pelapukan dan mengandung damar wangi (aromatic resin) sebagai akibat serangan jamur.

Kandungan damar wangi ini menyebabkan gubal gaharu menjadi komoditas ekspor demi kepentingan industri dan parfum, hio, setanggi (dupa), dan obat-obatan. Nilai ekonomi yang diperjualbelikan di kalangan masyarakat pemilik hak ulayat seperti di Agats, Etji, Atsj, dan Sawaerma Rp 7,5 juta - Rp 10 juta per kg untuk jenis super.

Sebagai komoditas ekspor sumbangan gubal gaharu untuk devisa negara termasuk tinggi. Tahun 1997, devisa negara yang dihasilkan Rp 270,82 milyar hanya dengan volume 309,8 ton.

Untuk mendapatkan gubal gaharu, pemburu mencari dan menebang pohon gaharu di hutan. Dalam proses ini sering tidak ditemukan gubal yang berharga, tetapi pohon telanjur ditebang. Akibatnya, hutan rusak dan jenis kayu langka ini pun mulai punah.

Penebangan pohon gaharu semakin tinggi akibat permintaan pasar akan gubal gaharu makin tinggi. Sementara produksi masih sangat tradisional, hanya mengandalkan penebangan pohon di hutan. Ini terjadi karena pengetahuan dan keterampilan pemburu atau masyarakat pemegang hak ulayat masih sangat rendah mengenai gaharu.

Kepunahan gaharu di sebagian wilayah Asia mendorong sidang Convention on International Trade in Endangered Species (CITES) IX di Florida, November 1994 memutuskan pohon gaharu dimasukkan di dalam Appendix II. Artinya, penebangan kayu gaharu dan ekspor hasil ikutannya seperti gubal gaharu harus dibatasi.

Papua memiliki hutan yang begitu luas (3,5 kali luas Pulau Jawa) dengan penduduk 2,2 juta jiwa (2000). Tingkat kepadatan penduduk sekitar 5.500 per km2. Dengan demikian sangat sulit masyarakat melakukan kontrol dan pengawasan terhadap perburuan gaharu liar di hutan belantara Papua.

Apalagi, di tengah kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan keterisolasian yang sedang menimpa masyarakat. Masyarakat mudah ditipu dan dibohongi.

Di Papua dalam aksinya para pemburu gaharu selalu membawa bahan kebutuhan pokok selama berkelana di hutan. Kepada masyarakat pemilik tanah adat, pencari gaharu menawari kebutuhan pokok seperti gula pasir, rokok, ikan kering, beras, dan seterusnya yang ditawari dengan kayu gaharu.

Posted by perusahaan On 19.10 1 komentar

Tasbih Stigi

kayu setigi adalah kayu paling populer diantara kayu bertuah,sebagian orang menyebut sebagai rajakayu bertuah.sebagian dari keunikan setigi, jika ditempelkanpada bekas dari gigitan hewan berbisa (ular, kal;ajengking,kelabang) dapat menyedot bisanya keluar. kayu setigi yang asli warnanya hitam, dan tenggelam jika dimasukan kedalam air
SETIGI adalah kayu yang paling populer diantara kayu bertuah. Kayu ini tergolong langka dan dapat ditemui di pulau-pulau kecil seperti kepulauan Karimunjawa, Jepara.


Kayu Setigi yang asli, warnanya hitam, dan tenggelam jika dimasukkan pada air (walau hanya secuil). Kayu ini banyak dimanfaatkan para jawara agar “tahan pukul” dan jika memukul lawan, menyebabkan pingsan. Jika kayu ini ditempelkan pada bekas gigitan hewan berbisa dapat
menempel dan menyedot bisanya keluar.

Fungsi lain dari Kayu setigi untuk :

• Meningkatkan kharisma
• Penangkal santet, guna-guna, dll
• Kekebalan (bagi yang cocok)
• Kewibawaan
• Keselamatan jiwa
• Penyembuhan tulang/Rhematik
• Memudahkan rezeki

Kayu setigi / stigi hampir sama dengan kayu Naga Sari. Ditangan orang berahlak baik, kayu ini menjadi “generator” bagi kekuatan spiritualnya, namun energi kayu Setigi juga menjadi kecil jika dipegang orang yang buruk prilakunya.

Kayu setigi tumbuh pada tanah yang tidak subur dan berbatu. Karena dihimpit benda keras menyebabkan teksturnya tidak merata (belang). Setigi asal dari Madura warnanya hitam kemerah-merahan.

HATI-HATI. Banyak beredar tasbih Setigi palsu. Tanda dari yang palsu, jika dibelah warna bagian dalam kayu berbeda dengan bagian luarnya. Misalnya, sisi luar hitam namun bagian dalamnya lebih putih.
 

Posted by perusahaan On 19.00 0 komentar

Tasbih cendana


kayu cendana dianggap sebagai obat alternatif untuk membawa orang lebih dekat kepada tuhan. kayu cendana harus berusia 50 tahun untuk dapat dijadikan tasbih

SEKILAS TENTANG KAYU CENDANA


Cendana, atau cendana wangi, merupakan pohon penghasil kayu cendana dan minyak cendana.Kayunya digunakan sebagai rempah-rempah, bahan dupa, aromaterapi, campuran parfum, serta sangkur keris (warangka)


Kayu yang baik bisa menyimpan aromanya selama berabad-abad.Di Indonesia, kayu ini banyak ditemukan di Nusa Tenggara Timur, khususnya di Pulau Timor, meskipun sekarang ditemukan pula di Pulau Jawa dan pulau-pulau Nusa Tenggara lainnya.Cendana adalah tumbuhan parasit pada awal kehidupannya. Kecambahnya memerlukan pohon inang untuk mendukung pertumbuhannya, karena perakarannya sendiri tidak sanggup mendukung kehidupannya. Karena prasyarat inilah cendana sukar dikembangbiakkan atau dibudidayakan.Kayu cendana wangi (Santalum album) kini sangat langka dan harganya sangat mahal.Kayu yang berasal dari daerah Mysoram di India selatan biasanya dianggap yang paling bagus kualitasnya. Di Indonesia, kayu cendana dari Timor juga sangat dihargai. Sebagai gantinya sejumlah pakar aromaterapi dan parfum menggunakan kayu cendana jenggi (Sandalum spicatum). Kedua jenis kayu ini berbeda konsentrasi bahan kimia yang dikandungnya, dan oleh karena itu kadar harumnya pun berbeda.


Kayu cendana dianggap sebagai obat alternatif untuk membawa orang lebih dekat kepada Tuhan yang si yakininya.


Minyak dasar kayu cendana, yang sangat mahal dalam bentuknya yang murni, digunakan terutama untuk penyembuhan cara Ayurveda.
(dari berbagai sumber)

BISA DI GUNAKAN UNTUK
  • PERLENGKAPAN IBADAH / BERTASBIH
  • UNTUK DI KENAKAN
  • UNTUK PAJANGAN/KOLEKSI
  • UNTUK VARIASI/ASESORIES MOBIL (PEWANGI MOBIL )
  • UNTUK SOUVENIR